Pembelajaran 8: Ragam Main Pukul Betawi Dan Peguruan Pencak Silat Betawi

 

Ragam Main Pukul Betawi Dan Peguruan Pencak Silat Betawi

 

Setiap manusia ingin mempertahankan dan membela diri dari segala macam gangguan. manusia menciptakan sesuatu untuk pertahanan, Perlindungan, dan Beladiri tersebut. salah satunya dengan silat. 

          Betawi adalah surganya silat. Banyak aliran atau Perguruan silat di Betawi. Ada sekitar 317 aliran main kumpul di tanah Betawi, yang merupakan pengembangan 100-200 pecahan aliran Dari 4 aliran inti. Jumlah 317 aliran tersebut merupakan data yang dimiliki PPS Putra Betawi.

Dalam dialek Betawi, silat disebut dengan maen pukulan. Hampir di setiap kampung dapat ditemukan maen pukulan, yang tentunya berbeda satu sama lain.

Silat Betawi juga banyak dipengaruhi oleh seni bela diri daerah lain atau negara lain. Misalnya seni bela diri dari Tionghoa, dan lain-lain.

Bagaimana ragam gerak maen pukul tersebut? Perguruan silat apa yang ada di Betawi? Pelajari penjelasan dalam bab berikut dengan sungguh-sungguh.

A.  Pengertian Maen Pukul dan Aliran Silat Betawi

1.     Pengertian Maen Pukul Betawi

Orang Betawi menyebut bela diri dengan istilah maen pukulan. Istilah maen pukulan ini paling banyak disebut oleh orang Betawi. Ada istilah-istilah yang digunakan untuk menyebut ilmu bela diri di Betawi ini, diantaranya silat, maen akal, maen taplekan, bhe si, Gisauw, dan Kuntao/Kundao.

     Masyarakat Betawi mengartikan maen pukulan sebagai permainan yang melibatkan kontak fisik serang-bela dengan atau tanpa sengaja. Didalamnya terdapat unssur bela diri. Konteks kata maen punya makna didalamnya ada unsur kesenangan dikatakan maen pukulan karena didalamnya didominasi unsur pukulan. Filisofi maen pukulan memang menabukan main kaki atau tendangan.

2.    Aliran Silat Dan Perguruan Pencak Silat Betawi

Ada sekitar 317 aliran silat di Betawi dan sekitarnya. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.

a.    Silat Cingkrik

Tokoh aliran ini adalah si pitung dari rawa belong. Sepeninggal Pitung berkembangan maen pukul cingkrik.

          Silat cingkrik ditemukan oleh Ki Maing (ismail bin Muayad) sekitar tahun 1920an. Silat ini dikembangkan oleh tiga orang guru. Mereka adalah Ki Ajid, Ki Ashari dan Ki Ali. Kemudian silat ini dikembangkan lagi oleh Ki Goning, Ki Sinan dan masih banyak lagi. Silat ini memiliki keunikan, karena gerakannya menyerupai orang yang sedang menari. (Windoro,Adi: Batavia 1740: Menyisir Jejak Betawi.)

          Cingkrik berasal dari kata jingkrak-jingkrik atau cingkrak-cingkrik yang berarti lincah. Silat cingkrik terdiri atas 12 jurus yaitu keset bacok,keset gedor,cingkrik, langkah tiga, langkah empat, buka satu, tiktuk, saup, macan, singa, lokbe, dan longok.

          Kedua belas jurus diperkaya dengan sambut, yaitu sambut tujuh muka, sambut gulung, dan sambut habis. Sambut adalah latihan perkelahian pasangan yang sudah diarahkan. Sambut melatih reflex seseorang saat diserang,melalui latihan gerakan berantai menghadapi serangan bertubu-tubi. Sebaliknya, sambut habis adalah reflex berantai untuk secepatnya mengakhiri serangan.

 

b.    Silat Beksi

Silat Beksi ditemukan oleh Lie Tjeng Hok,  seorang keturunan Tionghoa.Lie Tjeng Hok  kemudian  menggabungkan ilmu beladiri keluarganya dengan ilmu dari guru-guru betawinya,danMengajarkan kan kepada para muridnya  orang Betawi pesisir dan orang Tionghoa benteng di sekitar kampung Dadap, sehingga silat ini berkembang di kampung dadap, Kecamatan Kosambi, Tangerang.

        Silat ini mempunyai ciri khasKecepatan  pukulan dan keahlian jarak dekat. Selain itu, juga tinju terbalik ( lengan dalam menghadap ke atas) dengan golengan (Gerak bahu) untuk meningkatkan kekuatan susunlah dan menambah jangkauan tangan.

 Adapun jurus-jurus silat Beksi antara lain:

1.           Loco buni (pukulan celentang)

2.    Goleng (ngeles/menghindar)

3.    Bandut atas – bandut bawah

4.    Singkur kiri – singkur kanan

5.    Tiles (pukul kanan)

6.    Jejek kaki

7.    Raub, atau saub (untuk tangan)

8.    Dedek kuda ke tanah

9.    Tangkis

10. Sikut belakang – sikut depan

11.  Kibas luar

12. Tangkep dalem – tangkep luar

13. Kepret: arah bawah, samping, dan ke muka dengan jari

14. Totok dengan jari ke muka

15. Jurus cabut pisau

16. Jurus pedang tangan kosong

17. Jurus pedang serangkai

18. Jurus bangau terbang

19. Jurus ganden

20.Jurus toya (jurus toya 1 – jurus toya 2)

21. Susul (dobel pukulan)

22.Baduk kebo

23.Tekuk saub

 

c.    Silat Sabeni

Di tanah abang juga ada aliran silat yang bernama silat Sabeni. Mengapa disebut silat Sabeni? Dahulu ada seorang pendekar yang lahir di Kebon Pala Tanah Abang. Pendekar tersebut bernama Sabeni. Di Kebon Pala tersebut juga hidup seorang jawara yang mempunyai seorang putri. Sabeni berhasil mengalahkan jawara tersebut dan melamar putrinya untuk dijadikan istrinya.

          Ciri khas silat Sabeni memiliki kecepatan dan kepraktisannya, silatnya rapat dan gerak tangan yang sangat cepat, mengutamakan gerakan penyerangan, serta tidak memiliki pengembangan, murni untuk bela diri.

 

d.    Silat Silau Macan

Jika Tanah Abang mempunyai silat Sabeni, maka Condet juga mempunyai aliran silat, yaitu silat silau macan. Aliran ini dikembangkan oleh H. Entong Gendut pemimpin perlawanan rakyat Condet. Sebelum meninggal, Entong Gendut mewariskan ilmu silat yang disebut silat silau macan. Ilmu silat silau macan ini kemudian dikembangkan oleh Entong Sapri.




e.    Silat Tiga Berantai

Silat tiga berantai – berasal dari permainan silat tokoh sejarah Jakarta, Pangeran Jayakarta. Didirikan oleh H. Achmad Bunawar (H. Mamak), menggabungkan banyak aliran tradisional lainnya.

 

f.    Silat Gerak Saka

Kata Saka diambil dari Bahasa Sunda, ‘sakadaekna’ yang berarti sekenanya. Aliran yang satu ini memang mengutamakan efektivitas dan kesederhanaan gerak sebagai filosofi pertarungannya. Merupakan pengembangan dari aliran silat tradisional Sunda, Gerak Gulung Budidaya. Dibawa ke Jakarta oleh Raden Widarma (Oom Wid). Murid Oom Wid, Muhammad Syafi’I yang akrab Bang Pi’I lantas mendirikan perguruan ini.

 

g.    Silat Paseban

Namanya diambil dari daerah Paseban, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. M, Soleh adalah pendiri aliran ini.

 

h.    Silat Cimacan

Silat Cimacan adalah salah satu silat aliran Betawi yang berasal dari Banten dan dikembangkan di daerah Karang Tengah Lebak, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Guru besar silat Cimacan adalah Ahmad Ramli Topan dan sampai sekarang masih eksis. Ciri khas perguruan silat Cimacan adalah jurus-jurus macan.

 

Itulah beberapa contoh aliran dan perguruan silat di Jakarta. Coba kamu cari yang lain.

 

A.  Jurus 1 dan Jurus 2

1.     Jurus 1

Gerakan-gerakan pada jurus 1 yaitu:

a.    SIkap pasang selup kanan

Lakukan gerakan ini dengan kuda-kuda depan, kaki kanan di depan. Sikap pasang adalah kombinasi sikap kaki dan tangan dengan posisi kuda-kuda atau tanpa kuda-kuda yang diikuti dengan kesiagaan mental dan indera secara total

b.    Maju kaki kanan dobrak

Lakukan gerakan ini dengan kaki kanan maju. Setelah itu lakukan gerakan mendobrak.

c.    Maju kaki kiri, tepuk sisir, kedua kaki merapat

Lakukan gerakan ini dengan kaki kiri maju. Setelah itu, tepuk sisir, kedua kaki rapat dan lutut sedikit ditekuk.

d.    Tanggapan tangan kanan Tarik ke rusuk

Lakukan gerakan ini dengan tangkapan menggunakan tangan kanan dan menariknya ke rusuk kanan.

e.    Angkat lutut kiri, patahkan dengan kedua tangan

Lakukan gerakan ini dengan mengangkat lutut kirimu, setelah itu lakukan gerakan mematahkan kedua tangan.

f.    Tendangan loncat, kanan lurus depan

Lakukan gerakan tendangan loncat dengan kaki kanan lurus, tangan kiri menyilang didepan dada

g.    Pukul depan kanan rebah arah kiri

Lakukan gerakan ini dengan menempatkan kaki kanan di samping kanan. Kemudian balikkan badan kea rah kiri dan lakukan pukulan lurus dengan tangan kanan, tangan kiri melakukan tangkisan ke samping kiri.

h.    Pasang rendah kaki kiri di depan

Gerakannya dengan mendorong telapak tangan kiri lurus ke depan. Tangan kanan mengepal disamping badan, dan siku ditekuk. Kaki kiri didepan terpasang rendah.

 

2.    Jurus 2

Gerakan-gerakan pada jurus 2, seperti berikut ini.

a.    Interval balik arah kiri-sikap pasang kuda-kuda belakang

Lakukan gerakan ini dengan badan berbalik kea rah kiri. Ambil sikap pasang dengan kuda-kuda belakang. Kaki kiri didepan.

b.    Maju kaki kanan, tangkapan kanan-siku kiri samping

Lakukan gerakan ini dengan melangkahkan kaki kanan dan bersiap melakukan tangkapan kanan. Arahkan siku lengan kiri ke samping dengan posisi kakislewah.

c.    Tendangan depan kiri

Lakukan gerakan ini dengan tendangan ke depan dengan kaki kiri, tangan kanan menyilang di depan dada.

d.    Pancer kaki kiri, pukulan depan kanan tangan kiri, tangkis samping, dan kaki kiri depan bawah

Lakukan gerakan ini dengan menempatkan kaki kiri di depan, lakukan pukulan lurus dengan tangan kanan, sedangkan tangan kiri melakukan tangkisan ke samping kiri. Kaki kiri slewah.

e.    Maju kaki kanan, tangkap tangan kanan-sikuan atas kiri

Lakukan gerakan ini dengan kaki kanan maju sambal melakukan tangkapan dengan tangan kanan. Siku kiri masuk ke kiri atas.

f.    Gedik bawah duduk, lutut kanan dibawah

Lakukan gerakan ini dengan pusat badan ke sebelah kiri hingga duduk diatas tumit kaki kanan sambal melakukan gerakan gedig. Lutut kaki kanan menumpu pada tanah.


💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💘💘

Comments